Hari Minggu Tanggal 12 Agustus sekitar jam 8 pagi aku melihat ponsel ku ternyata ada pesan dari temenku Iis, ternyata dia mengingatkan ku bahwa entar sore ada bukber (Buka Bersama) . Dan akhirnya aku membalas pesan dari Iis bahwa aku setuju . Sekitar jam 4 sore aku bersiap-siap untuk ke rumah Iis dahulu dan berangkat bareng . Setelah tiba di rumah Iis, aku sama Iis menuju ke rumah Afina . Sampai di rumah Afina, kami menunggu teman kami yang lain . Setelah menunggu bermenit-menit akhirnya Pipit dan Dyah dateng juga, tapi aku mengira Pipit bersama Putri tapi ternyata tidak . Akhirnya aku berniat sms Putri, setelah aku ketik pesan di handphone kesayanganku untuk aku kirim ke putri selesai, tidak lama menunggu akhirnya putri membalas pesanku dan isi nya begini “maaf aww, aku gak bisa ikut . aku gak ada yang nganterin” . Lalu aku membalas pesan putri dengan singkat “yaudah, sebentar lagi aku sama temen-temen mau ke rumah mu, cepetan siap-siap !”, tapi kalian tau Putri membalas bagaimana ?. “Tapi aku belum mandi aww, mungkin masih lama” hehe, begitu balasan dari Putri. Tiba” Afina tanya kalau Naila jadi ikut atau tidak? Akhirnya Dyah berniat menanyakan kepada Naila dengan cara menelfon melalui nomer tetangga nya .
Jam sudah menunjukan pukul 5, Naila baru membalas kalau dia ikut, namun dia belum siap-siap dan mungkin masih lama, tapi kami tetap menunggu Naila sampai dateng. Untuk mempersingkat waktu, akhirnya kami memutuskan kalau aku, Iis, Afina akan ke rumah Putri dahulu, sedangkan Pipit dan Dyah memutuskan untuk menunggu Naila di rumahnya Afina. Setelah sampai di rumah Putri, aku, Iis, Afina dan Putri bingung lagi mau kumpul sama Pipit, Dyah dan Naila dimana . Setalah itu kami memutuskan kalau kumpul di Binagriya . Tapi setelah kami tiba di tujuan tempat makan yang akan kami akan kunjungi, ternyata tempatnya sudah menjadi tempat bengkel . Suasana hati kami mulai tidak karuan setelah tau itu semua, karena jam sudah menujukan setengah 6 . Akhirnya kami mulai berfikir kembali akan mengunjungi kemana? Setelah kami berdiskusi, kami memutuskan untuk ke satu tempat yaitu RC . Menit demi menit kami melewati jalan yang rame sekali, tidak kami sadari kami semua terpisah gara-gara jalan yang rame sekali . Aku, Iis, Pipit, dan Dyah yang mendahului teman” yang lain sangat kaget, bahwa teman yg lain tidak ada di belakang kami . Setelah ku buka HP kesayanganku, ternyata ada pesan dari Putri kalau dia sama Afina terjebak macet dan di kelilingi oleh truk-truk yang besar. Eh, ternyata Afina sama Putri kesasar tidak tau kemana. Setelah aku,Iis, Pipit dan Dyah menunggu di tempat tujuan lama sekali, akhirnya Afina dan Putri dateng juga, tapi ternyata dia tidak bersama Naila . Kemana Naila ? Mulai lah suasana hati kami tidak karuan, mulai panik gara-gara Naila hilang di lenyap keramaian, Dyah mulai keluar emosi nya. Kami semua panik, tidak tau harus melakukan apa, karena Naila tidak membawa alat komunikasi, jadi kami bingung mau menghubungi Naila bagaimana .
Adzan magrib sudah berkumandang dan tanda nya kami semua harus berbuka puasa, namun Naila tetap belum tiba bersama kami, akhirnya aku memutuskan untuk berbuka dahulu, setelah itu cari Naila ke tempat sekitar dahulu . Makanan sudah di depan mata, namun hati kami tidak tenang karena belum tau bagaimana nasib Naila, kami takut terjadi apa-apa dengan dia . Makanan kami terasa tidak enak karena hati kami tidak karuan kehilangan Naila . Kami mersan tidak enak hati dengan dia. Kulihat HP ku untuk melihat jam, ternyata sudah jam setengah 7, kami langsung bergegas mencari Naila di sekitar tempat dahulu . Namun tidak ada hasil, Naila tetap belum ditemukan . Dyah mulai sedikit emosi karena dia harus membuat proposal untuk besok rapat PMR . kami memutuskan untuk ke rumah Naila, tapi di antara kami tidak ada yang tau rumah nya naila, akhirnya aku inget Khamdanah kalau dia tau rumahnya Naila . Kami langsung menuju ke rumah Khamdanah, tapi setelah kami sampai di rumah Khamdanah ternyata dia lupa . Tapi kami memutuskan untuk istirahat sebentar di rumah Khamdanah dan gimana yang akan kami putuskan . Tapi tenggorokan ku sama Iis tiba-tiba kering, akhirnya kami berdua membeli es teh di sekitar tempat . Padahal itu sudah menunjukan pukul 7 yang tandanya tiba waktunya sholat tarawih, tapi kami malah enak-enakan ngitung uang donatur PMR . Badanku sudah merasa capek banget, akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing, masalah Naila kami memutuskan untuk meminta maaf besok di sekolah . Aku yakin pasti Naila marah kepada kami, kejadian ini tidak ada yang salah atau menyalahkan orang lain tapi kami semua salah sudah meninggalkan dia . Setelah aku sampai di rumah, aku berfikir mungkin kejadian ini semua gara-gara kami telah meninggalkan sholat magrib. Jadi terjadi begini . Ya Allah, maafkan lah kami .
Pagi yang sejuk sudah menunjukan pukul 7 yang tandanya aku harus berangkat ke sekolah. Aku melangkah dari gerbang sekolah menuju kelas ku dengan hati sedikit khawatir. Kulihat dari jauh, iis, pipit, dyah, putri, dan afina pada berkumpul di depan kelas XI IPA 1, kelas itulah kelas nya Naila . “Hai semua, pada ngapain ? nungguin aku ya? :D”, kata ku dengan sedikit bercanda. “PD baget kamu aww, kita nungguin Naila mau minta maaf soal yang kemarin . gmana sih dirimu itu aww ?, ucap putri kepadaku . “oiya ya, lupa aku”, balas ku. Tidak lama menunggu, tiba-tiba Naila kelihatan juga batang hidungnya dari kejauhan. Setelah Naila mendekat aku, iis, pipit langsung meminta maaf dan menjelaskan kejadian kemarin kepada Naila . Namun yang aku heran Naila malah ketawa-ketawa, dia malah menceritakan bahwa dia misah sendiri dari kita dan dengan PD nya langsung masuk ke suatu mall yang jelas kita tidak ada di situ, karena Naila mengira kita ada di situ. Kata dia malah, “hahhaa, kejadian yang lucu banget”, sambil ketawa lepas. Itulah ceritaku dan Sahabatku .
Maaf kalau gak nyambung . Hahaha . :D
0 komentar:
Posting Komentar